Network) yang menumpang pada balon - balon yang mengudara di angkasa, dirancang untuk menghubungkan orang - orang di pedalaman dan daerah terpencil, membantu mengisi kekosongan area cakupan, dan membantu orang - orang online setelah terjadinya bencana.
Sekitar dua pertiga populasi dunia belum dapat mengakses internet. Oleh karena itu, Google kemudian mengagas proyek Loon. Proyek Loon adalah jaringa komputer (
Balon - balon proyek Loon mengapung di lapisan stratosfer, yakni pada dua kali ketinggian pesawat terbang dan daerah cuaca. Di dalam stratosfer ada banyak lapisan angin. Setiap lapisan angin memiliki arah dan kecepatan yang bervariasi. Balon - balon proyek Loon bergerak naik turun pada lapisan angin yang berembus menuju posisi yang dikehendaki. Proyek Loon bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi setempat untuk membagi spektrum selularnya sehingga orang - orang bisa terhubung ke jaringan komputer yang terdapat pada balon - balon melalui ponsel mereka atau perangkat LTE lainnya. Jaringan komputer pada balon - balon ini kemudian terhubung ke jaringan internet dunia.
Proyek Loon dimulai pada bulan Juni 2013 di Selandia Baru. Sekitar 30 balon diapungkan, kemudian 50 penduduk lokal mencoba terhubung ke jaringan menggunakan antena khusus. Setelah percobaan awal ini, Google mengapungkan 300 balon di seluruh dunia yang menyediakan cakupan di wilayah Selandia Baru, Australia, Chili, dan Argentina. Pada tahun Oktober 2015, Google setuju untuk berkerja sama dengan beberapa perusahaan telekomunikasi di Indonesia untuk menjalankan Proyek Loon.
semoga cepet rilis di indo
ReplyDelete